Rabu, 07 Desember 2011

Saleh Menyerahkan Yaman kepada PBB untuk Dipecahbelah

Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Yaman
No          : H.T.Y 99
Tanggal : 27 Dzulhijjah 1432 H/23 November 2011
Keterangan Pers
Saleh Menyerahkan Yaman kepada PBB untuk Dipecahbelah
Surat kabar al-Ula al-Yawmiyah nomor 266 yang terbit di Yaman pada hari Rabu 16 November lalu memuat bahwa Jamal bin Umar, utusan pribadi Ban Ki Moon sekretaris jenderal PBB, sehari sebelumnya bertemu dengan tokoh-tokoh selatan di Shanaa. Ia mendengarkan rincian situasi di Selatan Yaman. Ia menegaskan bahwa masalah selatan diperhatikan oleh PBB dan akan menjadi diskusi selanjutnya setelah transisi kekuasaan di Yaman.
Penegasan bin Umar bahwa masalah selatan berada dalam jadual diskusi di PBB, menyingkap tentang sejauh mana rencana konspiratif barat untuk melakukan intervensi dalam urusan-urusan Yaman seperti halnya di negeri-negeri Islam lainnya, menggunakan “payung internsional” untuk melakukan itu. Di depan PBB itu telah diletakkan banyak masalah dari negeri-negeri Islami yang semuanya berakhir dengan pemecahbelahan seperti Timor Timur dipisahkan dari Indonesia dan selatan Sudan dipisahkan dari Sudan beberapa bulan lalu.
Ali Abdullah Saleh telah memperlihatkan ketidakmampuannya menjadi pemelihara yang hakiki dan ia bisa dinilai sebagai contoh dari para penguasa di negeri kaum Muslim yang mengangkangi kepala kaum Muslim untuk memerintah mereka dengan selain Islam. Para penguasa itu mengambil barat sebagai kiblat. Barat itulah yang menobatkan mereka di tampuk kekuasaan agar mereka memerintah dengan ideologi dan ide-ide barat sehingga kaum Muslim tetap menjadi pengekor barat dan sehingga kedaulatan tidak menjadi milik Islam!
Saleh telah mulai memecah belah Yaman pada hari ia mengangkangi pemerintahan dan menjadikan partnernya di kesatuan sebagai juru bicara tentang masalah selatan setelah ia singkirkan dari pemerintahan menggunakan kekuatan. Juga perang berturut-turut yang ia lancarkan di Sha’dah tahun 2004-2010. Rencana-rencana pemecahbelahan Yaman dalam bentuk federalisme dan otonomi merupakan akibat kebijakan-kebijakan Saleh.
Adapun orang yang mendengarkan Saleh sementara ia sedang berbicara tentang pembagian Yaman setelah masanya, maka orang itu menduga bahwa Saleh sangat perhatian terhadap persatuan Yaman! Akan tetapi Saleh pada hakikatnya sedang berbicara tentang rincian pemecahbelahan Yaman. Sebab ia menuntut balas terhadap warga Yaman. Dan peran terakhir yang akan dilakukan Saleh adalah menjadikan Yaman berada di bibir jurang keterpecah-belahan ketika ia lengser dan meninggalkan kursi pemerintahan, berdasarkan ide “aku dan sesudahku adalah topan”.
Sedangkan para politisi di antara anak-anak Yaman yang meletakkan masalah selatan Yaman berada di hadapan PBB dengan tujuan menyelamatkan mereka dari Saleh dan sebagai kekalahan bagi Saleh, maka tidak lain mereka itu seperti orang yang mencari selamat dari udara panas dengan api! Tidak pentingkah bagi para politisi di antara kaum muslim untuk berpaling dari organisasi ini yang tidak ada kecuali untuk menghadang kaum Muslim sejak masih berupa Liga Bangsa-Bangsa Nashrani pada tahun 1648 M dahulu, dan yang tidak menyembunyikan untuk kita kecuali keburukan ketika kita bergabung dengannya setelah dipercantik pada tahun 1919 dengan menjauhkan warna Nashrani dan dijadikan Liga Bangsa-Bangsa, sebelum akhirnya menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 25 April 1945 untuk melayani kepentingan-kepentingan negara-negara imperialis barat semata?
Apakah mereka tidak melihat bahwa para politisi barat yang dijadikan rujukan itu, dalam politiknya bertolak dari ideologi kapitalisme sebagai kepemimpinan berpikir? Lalu bagaimana mereka rela melepaskan diri dari ideologi Islam sebagai kepemimpinan berpikir untuk mereka dan mereka bermetamorfose menjadi para pengekor? Kami dengan segenap ketulusan ingin agar mereka menjadi para politisi yang sejati yang dalam politik dan ri’ayah terhadap urusan masyarakat mereka bertolak dari apa yang dituntunkan oleh pemikiran-pemikiran Islam dan bukan pemikiran-pemikiran kapitalisme.
Apakah Anda rela dengan keadaan Anda yang Anda jalani setelah dahulu Anda merupakan pengemban Islam melalui futuhat di berbagai penjuru bumi? Di dalam Shahih Muslim dinyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda tentang nenek moyang Anda:
«جَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً الإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ»
Datang penduduk Yaman, mereka itu paling lembut hatinya, keimanan itu (identik dengan orang) Yaman, fikih itu (identik dengan orang) Yaman dan kebijaksanaan (hikmah) itu (identik dengan orang) Yaman
Apakah Anda rela? Lalu apakah Anda akan melepaskan diri dari mengemban ideologi Islam dan Anda rela menjadi para pengekor barat?
Sungguh kita ada di zaman yang di dalamnya para penguasa kaum Muslim mengerat-ngerat negeri-negeri kaum Muslim sesuai dengan rencana negara-negara barat imperialis setelah para penguasa itu menyebarkan kerusakan di sana. Betapa kaum Muslim hari ini sungguh sangat membutuhkan orang yang menyatukan negeri-negeri mereka di bawah kekuasaan Islam. Penyatuan negeri-negeri kaum Muslim dan memerintahnya dengan Islam tidak akan sempurna kecuali di daulah al-Khilafah ar-Rasyidah kedua yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dan dikabarkan oleh Rasul-Nya saw. Dan al-Khilafah ar-Rasyidah kedua itu tidak akan tegak kecuali melalui tangan orang-orang mukhlis pejuang diantara anak-anak umat Islam.
Allah SWT berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka (QS an-Nur [24]: 55)
Rasulullah saw bersabda:
« … ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ »
… kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (HR Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar